Teman-teman dan orang di sekitar saya kadang suka salah
dalam menilai saya. Saya ini dikira orang yang baik hati, suka menolong, sabar,
berkomitmen tinggi, dan ceria. Haduh, mereka ini memberi label yang sulit untuk
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tapi kalau sudah diberi label begitu,
saya bisa apa.hahhaaa
Katanya saya itu...
Baik hati
Kata teman-teman saya ini baik hati. Memang, semua orang
dilahirkan dengan dibekali sifat yang baik hati. Jadi wajar dong kalau saya
dicap sebagai makhluk yang baik hati. *kibas kerudung*
Tapi jangan salah, baik hati saya ini ada tanggal
kadaluarsanya. Tanggal kadalursanya sesuai dengan tingkat perlakuan orang ke
saya. Kalau tanggal kadaluarsa baik hati saya kepada kalian masih berlaku,
berarti kalian termasuk orang-orang yang beruntung.
Saya ini jahatnya pake banget. Hal ini pernah terjadi ketika
saya ingin duduk di kursi depan ruang seminar. Saya sudah tahu kalau disitu ada
teman sekelas saya dan saya langsung duduk tepat disampingnya tanpa menyapa *duh,
jangan ditiru yes, entar tahu rasanya mengabaikan orang jadi keasikan*. Tiba-tiba
teman saya menoleh dan menyapa “heii, rima”. Saya dengan muka polos menjawab “oh,
hei, iyaa, disini juga ternyata.” *berpaling muka dan nyengir licik*.
Duh, inilah salah satu kejadian yang sebenarnya bisa
melunturkan sifat baik hati saya. Tapi ya mau bagaimana lagi, teman-teman sudah
memberi saya label baik hati. Saya kan nggak enak kalau mau nolak *ketawa jahat*
Intinya, saya ini kalau bersikap baik pasti ada maunya dan
sifat baik hati saya ini ada tanggal kadaluarsanya.
Katanya saya itu...
Suka menolong
Suka menolong, salah satu sifat yang wajib mengikuti setelah
baik hati. Seperti jargon lawas, “baik hati, suka menolong, dan rajin menabung”
*lah!*. Tetep sifat ini akan keluar kalau ada maunya.
Sedikit cerita tentang acara suka menolong saya,
“Rima, sedang apa?” tanya seorang teman.
“Sedang menunaikan kebajikan”.
“Wih, cakep.”
“Sedang membantu teman kos pindahan. Kubantu biar barangnya
cepat habis dan saya bisa cepat pindah ke kamarnya” jawabku.
Sepertinya nilai mata pelajaran PKn-ku ilmunya nyicil. Sudah
dinyatakan lulus tapi kelakuan minus.
Masih tentang "katanya" saya itu...
Paling sabar diantara teman yang lain
Ini pendapat teman yang mampu membuat saya sedikit terbahak.
Mereka ini suka ngawur jika berpendapat tentang saya. Saya kok dibilang sabar. Paling
tidak bisa sabar kalau sedang menunggu jemputan, minimal 3 kali telepon genggam
ayahku berbunyi kalau saya sudah menunggu lebih dari lima menit dan ayah belum
menjemput. Suka tiba-tiba pulang ke rumah kalau ternyata adekku yang paling
bontot tidak segera keluar dari sekolah lebih dari sepuluh menit, padahal waktu
tempuh dari rumah ke sekolah adek 20 menit tanpa macet. Sabar saya memang tidak
berlaku untuk urusan menunggu. Tapi kalau menunggu dosen dan kamu, sifat sabar
saya selalu dijual murah kok.
Katanya saya itu...
Mempunyai komitmen tinggi
Ini juga, saya kok dibilang berkomitmen tinggi. Komitmen sama
kamu saja saya belum memperoleh formula yang pas *hahaha*. Suka ingkar terhadap
komitmen yang saya buat. Buktinya sebelum mengikuti #10DaysKF saya berkomitmen
setidaknya menulis Diary, eh ini malah nggak keturutan sampai sekarang. Komitmen
dan konsistensi jangka panjang itu bukan gaya saya, tapi saya mencoba untuk
mematuhi komitmen yang sudah saya buat. Entah atas dasar apa teman saya menilai
bahwa saya ini tipe orang yang mempunyai komitmen tinggi.
Terakhir, katanya saya itu...
Ceria
Ternyata saya sudah sukses mengolah ekspresi dan mood swing
saya. Dulu, ketika masih muda (jaman SMA), mood swing saya keterlaluan. Terlalu
sensitif, ada saja yang membuat muka saya berkerut-kerut muncul keriput padahal
masih pagi dan masih muda. Pemarah dan tukang ngambek, itu saya sewaktu masih
muda.
Sekarang saya berusaha untuk selalu tampak ceria dan tanpa
beban ketika dikelilingi oleh teman-teman. Saya sudah tidak suka dan capek mengumbar
ekspresi yang membuat muka saya berkerut-kerut muncul keriput. Karena perawatan
wajah, khususnya untuk anti-aging itu mahal. Saya juga tidak suka memperoleh
perhatian teman-teman karena muka saya cemberut. Karena energi positif yang
dipancarkan oleh muka ceria itu lebih besar daripada muka cemberut dan berharap
orang disekitar saya memperoleh energi postif yang saya pancarkan (awas!! Ini pura-pura
baik! Bisa saja saya memanfaatkan muka ceria saya untuk menyedot kesegaran muka
anda) *waspadalah! waspadalah! waspadalah!!*.
ini lima fakta tentang saya? Kalau tentang kamu?
-sekian-
*** #10DaysKF hari kedelapan : "Sebutkan 5 fakta yang berlawanan dengan 5 opini orang lain tentang dirimu"
No comments:
Post a Comment